Beberapa waktu yang lalu ketika membaca sebuah biografi seorang pesepakbola dunia, David Villa, ada yang menarik dari masa kecilnya. Salah satu yang berkesan adalah peran dan figur ayahnya, Jose Manuel Villa dalam mengembangkan kemampuan anaknya.
Bagi yang belum kenal David Villa, dia adalah pemain Spanyol, juara dunia 2010. Salah satu kemampuannya yang bagus adalah kekuatan kaki kiri dan kanannya adalah sama bagus. Tidak semua pemain bola dunia memiliki hal ini. Bagaimana bisa terjadi?
Peran ayah yang sangat penting
Ketika berusia empat tahun, Villa mengalami patah tulang paha yang sangat serius. Dokter khawatir Villa harus menjalani amputasi, namun sang ayah menolak dan bersedia mendampingi Villa hidup dengan kaki kanan dibebat.
Tidak patah semangat dengan kaki kanannya, sang ayah yang pekerja tambang, tetap melatihnya tiap hari namun Villa harus menggunakan kaki kirinya untuk menembak. Dan itulah yang menjadi titik balik awal dirinya untuk menjadi bintang dengan memiliki kemampuan yang sempurna.
“Setiap hari saya melatih Villa selama dua jam. Fokusnya adalah menendang keras dengan kaki kiri,” kenang Jose Manuel.
“Semua itu saya lakukan sepulang dari pertambangan. Tidak ada hari tanpa latihan seperti itu,” lanjutnya.
Villa sangat menghormati ayahnya, yang selalu meyakinkannya akan bisa menjadi pemain hebat. Ia juga tidak akan lupa bagaimana ayahnya melatih kaki kirinya, saat kaki kanannya masih dibebat.
“Saya tidak pernah sendiri di lapangan sepakbola. Selalu ada ayah, dan ayah kerap melempar bola kepada saya untuk saya tembak,” kenang Villa.
Villa juga masih belum lupa bagaimana dirinya setiap hari melihat ayahnya pulang kepayahan dari tambang. Semua itu membentuk tekadnya untuk tidak mengikuti jejak sang ayah sebagai penambang.
“Setiap kali saya mendenga kecelakaan di pertambangan, saya takut kehilangan ayah,” kata Villa.
“Ketika kecelakaan menimpa ayah, ibu menghabiskan sekian jam setiap hari di rumah sakit untuk menunggu ayah. Saya bertekad tidak akan menjadi penambang,” lanjutnya.
Villa tak pernah menonjol di sekolah, tapi selalu menyita perhatian publik setiap kali bermain sepakbola.
Dukungan sang ayah tidak berhenti sampai situ, “Suatu kali gurunya datang kepada saya, meminta saya untuk menghukum Villa agar tidak bermain sepakbola,” cerita Jose Manuel.
“Saya katakan, saya bisa saja melarangnya naik sepeda, bermain video game, atau apa saja, tapi tidak bermain sepakbola,” lanjutnya.
Meski dikenal berbakat, dan piawai memainkan bola, perjalanan Villa bukan tanpa kisah sedih. Ia sempat ditolak Oviedo, klub lokal, karena tubuhnya terlalu kecil jika dibanding anak-anak seusianya. Alasan lainnya, Oviedo kerepotan menjemputnya dari kota pertambangan setiap kali harus berlatih.
Sekali lagi Jose Manuel, sang ayah, membesarkan hatinya. Villa dibawa ke Langreo. Dari sini, Sporting Gijon — rival lokal Oviedo — mengambilnya. Gijon menjualnya ke Zaragoza, dan sejak saat itu publik Spanyol mengenal namanya.
Dari Zaragoza, Villa pindah ke Valencia dan membentuk dirinya menjadi pemain besar. Musim depan, Villa akan mengenakan kostum Barcelona — klub impiannya sepanjang hidup.
Villa kin mengisi mimpi-mimpinya. Ia tak berubah, tetap rendah hati, dan menyambangi kota masa kecilnya. Yang juga tak berubah adalah sang ayah selalu ada di stadion saat dia berlaga.
Sobat, semoga cuplikan artikel ini bisa memotivasi kita untuk menjadi papa yang baik buat anak-anak kita.
Baca juga:
- Belajar untuk setia dan belajar menghargai
- Mama baru? Kenali 5 gerak reflek bayi anda
- Saya adalah orang yang rendah hati dan baik, benarkah?
- Latihan fisik sederhana bagi mama untuk persiapan melahirkan
- Apa kata si kecil tentang papa mereka
Kata kunci lain artikel ini:
Tags: figur ayah, peran ayah
pertama, saya suka David Villa :p
kedua, jadi kangen abah. Merasa belum bisa membuat bangga beliau
iya, sama Uphiet… meskipun belum bisa membuat bangga, mari kita selalu bawa dalam doa agar orang tua kita boleh makin bijak dan jasa-jasanya dibalas ama Yang Diatas sana.
Ayo tepuk tangan dong buat David Villa…
Aku merasakannya juga, figur ayahku (alm) selalu membekas di benakku. dan apa yang baik yg ayahku berikan, kuteruskan ke anak2ku….tx
Villa merupakan citra yang membanggakan orang tua (ayah) nya.
Mari kita menjadi anak yang boleh membanggakan ayah kita juga
Ahhh internet di rumah sedang kacau nih, tadi sudah komen tapi nyangkut.
Peran orangtua memang penting sekali untuk anak. Ayah, ibu, semua punya gambaran figur sendiri di mata si anak. Berat memang jadi orangtua yah hehee….
tull zee, peran orang tua memang penting. Ngopi dulu nih
mantap…
David Villa main di barcelona..makin siipppp ..
makasih papamama
ah, saia jd makin ngefans sama david villa, ma…
wah suka bola juga ya
Posting yang menginspirasi, rasanya stiap ayah harus membaca posting ini deh…
Sama dengan figur ibu, figur seorang ayah juga pasti akan melengkapi kepribadian seorang anak menjadi figur yang utuh
Maju terus para ayah!
ayo…papa
Nice Article, inspiring. Aku juga suka nulis artikel bidang bisnis di blogku.
Silahkan kunjungi, mudah-mudahan bermanfaat. thx
selamat berkarya Yohan
jadi teringat bagaimana begitu rindunya anak-anak akan dekapan hangat bapaknya yang terlalu sering meninggalkannya dalam waktu yang tidak sebentar…
Jauh di mata dekat di hati deh
terimakasih untuk inspirasinya
Mau tanya.. mungkin bisa bantu.
Anak saya itu (P 3,5thn) gak deket sama bapaknya. Sampe tidur aja, gak mau bapaknya deket2 dia. Bapaknya di dorong2 agar menjauh. Kalo bapaknya meluk saya, juga dia marah. Tapi ini terjadi hanya saat malam hari di tempat tidur.
Kalau situasi harian sih, anak saya gk ada masalah sama bapaknya. Kalo pergi, mau digendong. Mandi di rumah mau sama bapaknya.
Kenapa bisa begitu ya? gimana ya biar tidur itu gk ribut antara anak-bapak?
Halo Mila, wah lagi rame nih….
Papa dan mama tidak tau pasti penyebabnya, namun ada beberapa hal yang bisa di cek sendiri oleh Mila.
1. Bagaimana kondisi emosi anda waktu hamil si kecil? Contoh: Ibu A mengalami penipuan saat hamil anak kedua. Dan wajar bila anak kedua ini memiliki sifat yang cenderung menutup diri, pemalu dan bahkan lebih senang bermain sendiri daripada harus menyapa orang lain. Hal ini disebabkan ada rasa ‘tidak percaya’ yang turun dari ibu ke anak.
Sekali lagi… bagaimana emosi anda pada saat anda hamil si kecil?
2. Sifat yang menurun. Sifat anak itu 50% berasal dari keluarga ayah dan 50% dari keluarga ibu. Anda tinggal cocokkan, adakah sifat yang tidak mau diganggu disaat tidur. Contoh lain: Anak A punya kebiasaan siram-siram air ke seluruh area di kamar mandi sebelum mandi. Waktu ditanya, kenapa? Dia jawab biar bersih. Ini sebenarnya salah satu bawaan dari keluarga ayah (dari kakek) yang punya kebiasaan siram-siram air ke seluruh area di kamar mandi. Si anak tidak pernah diberi tau atau diajar tapi kebiasaan itu turun dengan tepat.
Mom gak usah kuatir deh… ntar bisa berubah sendiri kok, sesuai dengan tumbuh kembangnya si kecil